Dugaan pengoplosan Pertalite menjadi Pertamax
Soal dugaan pengoplosan Pertalite menjadi Pertamax, itu memang isu yang cukup serius dan pernah mencuat di beberapa tempat.
Pengoplosan biasanya terjadi karena ada oknum yang mencoba menaikkan nilai jual bahan bakar dengan mencampur Pertalite (yang lebih murah) dengan zat aditif atau bahan lain supaya kualitasnya mendekati Pertamax, lalu dijual dengan harga lebih tinggi. Ini jelas ilegal dan berbahaya, baik untuk mesin kendaraan maupun dari segi keselamatan.
Modus umum yang sering terjadi:
• Mencampur Pertalite dengan bahan aditif tertentu supaya kadar oktannya naik.
• Mencampur Pertalite dengan Pertamax dalam rasio tertentu untuk mengakali kualitas.
• Menjual hasil oplosan seolah-olah itu pertamax murni, baik di SPBU liar, depot, atau pengecer kecil.
Dan dampaknya pun sangat besar:
• Kualitas bahan bakar tidak stabil, bisa merusak mesin (seperti knocking, performa drop, boros).
• Emisi gas buang bisa meningkat drastis.
• Beresiko meledak karena ketidaksesuaian standar bahan bakar.
Dan berikut tanda-tanda bahan bakar oplosan:
• Warna tidak seragam (Pertalite biasanya hijau cerah, Pertamax biru).
• Bau bahan bakar aneh atau lebih menyengat.
• Motor/mobil terasa lebih cepat knocking atau mesin tersendat.
Cara penanganan:
• Jika ada dugaan oplosan, biasanya aparat (seperti kepolisian atau BPH Migas) akan melakukan uji laboratorium pada sampel bahan bakar.
• Pelaku bisa dijerat pidana terkait penipuan, pelanggaran migas, dan kegiatan usaha ilegal.
Komentar
Posting Komentar